Ikan Duyung di Padang Lamun Kalteng

PALANGKARAYA, SENIN - Belasan ikan duyung (Dugong dugon) ditemukan hidup di perairan Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Mamalia laut yang langka ini hidup di perairan Teluk Kumai, hidup di daerah perairan antara Tanjung Puting dan Teluk Bogam karena terdapat padang lamun yang menjadi habitat satwa dilindungi tersebut.


"Diperkirakan populasi duyung di perairan tersebut sekitar 16 ekor. Duyung termasuk hewan dilindungi karena di Indonesia hanya ada di beberapa kawasan di Sumatera," kata Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Perikanan dan Kelautan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Rosette Elbaar, di Palangkaraya, Sabtu (11/10).

Dugong bernapas dengan paru-paru, panjang tubuhnya bisa mencapai 3 meter dengan berat 4 kuintal. Ukuran tubuh dewasa dicapai setelah usia sembilan tahun dan bisa bertahan hidup hingga umur 20 tahun.

Dugong menyukai perairan dangkal berkedalaman 5-20 meter dan ditumbuhi lamun yang merupakan makanan pokok mamalia tersebut.

Rosette menuturkan, penemuan padang lamun yang menjadi habitat duyung di perairan Kotawaringin Barat tersebut diawali dari serangkaian penelitian dan penyelaman oleh Tim Konsorsium Mitra Bahari sejak tahun 2003 hingga 2007.

Anggota tim tersebut berasal dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kalteng, Universitas Palangkaraya, serta World Wildlife Foundation (WWF).

Di perairan Kotawaringin Barat, lamun tersebar di pantai desa Kubu, Tanjung Keluang, Tanjung Pandan, Sungai Bakau, Teluk Bogam, Tanjung Penghujan, gosong Pinggir, gosong Berendam, gosong Sepagar, dan gosong Senggora.

Apabila tidak dijaga, duyung yang ada di kawasan padang lamun tersebut bisa punah. "Predator alami duyung di sana tidak ada. Tapi, kepunahan duyung bisa terjadi bila nelayan menangkapnya. Tahun 2007 sempat ada satu ekor yang tersangkut jaring nelayan dan kemudian mati," kata Rosette.(Kompas)

Ikan Karang Menyala Merah untuk Berkomunikasi

JAKARTA. Di antara celah karang yang tajam, ikan-ikan yang hidup di laut memiliki cara komunikasi yang unik satu sama lain. Misalnya, dengan kemampuan menyala dalam gelap atau fluorisensi untuk menunjukkan eksistensinya.

Berdasarkan hasil studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Biology edisi September 2008, setidaknya terdapat 32 jenis spesies ikan karang yang memiliki kemampuan tersebut. Ikan-ikan itu hidup pada kedalaman lebih dari 10 meter.


Salah satunya spesies Enneapterygius pusillus dan Pseudocheilinus evanidus yang baru diketahui menyala merah di kegelapan. Penemuan tersebut mengejutkan karena ikan laut secara teori lebih memilih warna hijau atau biru yang memiliki panjang gelombang pendek.

“Ikan laut umumnya tidak melihat atau menggunakan warna merah, kecuali beberapa ikan laut dalam,” ujar Nico Machiels, dari Universitas Tuebingen, Jerman. Sebab, mata ikan lebih peka terhadap gelombang pendek.

ia mengatakan ikan-ikan tersebut tidak memproduksi sendiri warna merah itu. Namun, pigmen-pigmen di tubuhnya mengubah gelombang cahaya hijau dan biru yang jatuh ke tubuhnya dan memantulkannya menjadi gelombang cahaya merah.

Hal ini menunjukkan bahwa waran merah mungkin juga umum digunakan ikan laut. Tubuh yang berpendar menjadi cara ikan tersebut untuk berkomunikasi dengan sesamanya.

 
© free template by Blogspot tutorial